Aktualindonesia - Dalam beberapa waktu terakhir, transkrip nilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi sorotan publik. Hal ini berkaitan dengan polemik seputar keaslian ijazah beliau yang telah menjadi perbincangan sejak tahun 2022.
Sorotan terhadap Transkrip Nilai
Transkrip nilai Jokowi menunjukkan bahwa selama masa kuliahnya, beliau memperoleh berbagai nilai, termasuk enam mata kuliah dengan nilai D. Meskipun demikian, beliau berhasil menyelesaikan studinya dan lulus pada 5 November 1985. Informasi ini menjadi bahan diskusi di media sosial dan berbagai platform lainnya.
Verifikasi Keaslian Ijazah
Menanggapi polemik yang berkembang, Bareskrim Polri melakukan penyelidikan untuk memastikan keaslian ijazah Jokowi. Proses verifikasi melibatkan pemeriksaan laboratorium forensik oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. Hasilnya menunjukkan bahwa ijazah tersebut asli dan identik dengan ijazah milik tiga rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM. Pemeriksaan mencakup analisis bahan kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tanda tangan pejabat terkait.
Tanggapan Publik dan Pakar
Meskipun hasil verifikasi resmi menyatakan keaslian ijazah Jokowi, beberapa pihak masih meragukan keabsahan dokumen tersebut. Pakar telematika Roy Suryo, misalnya, mempertanyakan hasil uji laboratorium dan menyebutnya tidak transparan. Ia juga menyoroti perbedaan antara ijazah asli dan salinan yang ditampilkan kepada publik.
Kesimpulan
Transkrip nilai dan ijazah Presiden Jokowi telah melalui proses verifikasi resmi oleh pihak berwenang dan dinyatakan asli. Meskipun demikian, perdebatan di masyarakat masih berlangsung, menunjukkan pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif dalam menangani isu-isu sensitif terkait pejabat publik.