Jasad Eril Disebut Wangi Daun Eucalyptus, Ternyata Daun Eucalyptus Dapat Keluarkan Wangi Lemon



Aktual Indonesia - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut jenazah putranya Emmeril Kahn Mumtadz wangi daun eucalyptus.

Eucalyptus adalah salah satu jenis pohon yang kerap digunakan karena khasiatnya untuk pengobatan.

Kebanyakan orang Indonesia yang menyamakan kayu putih dengan eucalyptus.

Faktanya, kedua tanaman ini berbeda karena kayu putih adalah salah satu spesies eucalyptus dari 900 jenis lainnya. Sama seperti dengan kayu putih, eucalyptus juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Namun tahukah Anda kalau ada jenis eucalyptus yang daunnya bisa mengeluarkan wangi lemon? Namanya adalah Eucalyptus Citriodora atau dikenal dengan nama lemon ekaliptus.

Tanaman lemon ekaliptus ini juga dikenal sebagai Citron-scent gum atau Lemon gum tree karena memiliki bau yang lebih menyengat daripada ramuan beraroma lemon lainnya, seperti lemon verbena, lemon balm, dan lemon thyme.

Bahkan, jika Anda menyentuh daunnya, udara langsung dipenuhi aroma lemon super kuat.

"Pohon Corymbia citriodora dari lemon ekaliptus ini berukuran sedang hingga besar, tinggi 25-40 m, kulit berwarna abu-abu pucat, berwarna krem atau merah muda. Daun memiliki aroma lemon yang kuat terutama setelah hujan. Ciri inilah yang membedakannya dengan spesies lainnya dari sesama pohon ekaliptus," beber peneliti dari Balai Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Ediningsih.

Tanaman ini banyak tumbuh di daerah endemik di Australia timur yang beriklim sedang dan tropis. Ditanam secara luas sebagai pohon hias di banyak wilayah di dunia, dan telah ditanam untuk tujuan komersial di Amerika Selatan (terutama di Brasil), Cina, India, Sri Lanka, Amerika Tengah, Hindia Barat, dan sebagian besar negara di Afrika Selatan.

Di Asia Tenggara sebagian besar ditanam di Semenanjung Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Serupa dengan tanaman ekaliptus lainnya, tanaman ini memiliki 1,8 cineol dan senyawa lainnya sehingga banyak dimanfaatkan menjadi minyak atsiri (essential oil). Minyak atsiri E. citriodora mengandung senyawa monoterpenoid teroksigenasi (91,8 persen), hidrokarbon monoterpen (0,76 persen), seskuiterpen hidrokarbon (1,51persen ), seskuiterpen teroksigenasi (0,29persen) dan senyawa non-terpenoid lainnya (0,91persen), senyawa yang dominan dalam minyak atsiri adalah sitronelal (69,77 persen) diikuti oleh sitronelol (10,63persen) dan isopulegol (4,66 persen).

Manfaat

Daun dari E. citriodora dapat digunakan sebagai obat herbal. Minyak atsiri dari E. citriodora digunakan untuk mengobati batuk dan pilek, sakit tenggorokan, luka, infeksi kulit, tersumbatnya saluran hidung, dan lainnya.

Namun, sebaiknya tidak dikonsumsi dalam dosis yang tinggi untuk menghindari efek toksik pada tubuh.

Selain itu, minyak atsiri ini juga digunakan dalam wewangian terutama karena spesies ini memiliki kandungan citronella yang tinggi., dan juga digunakan sebagai obat nyamuk.

Pohon ini juga merupakan sumber oleoresin yang mengandung tanin yang digunakan dalam pengobatan diare dan radang kandung kemih. Kayunya yang keras dan tahan lama dapat digunakan untuk konstruksi serta untuk bahan bakar.

Eucalyptus citriodora banyak digunakan di Indonesia sebagai parfum, bahan penting kosmetik, penyegar ruangan dan penolak serangga (natural repellant).

Selain itu minyak atsiri ini dapat digunakan untuk industri sabun dan parfum. Bahkan di Kenya, ekstrak E. citriodora disemprot atau digantung di ventilator untuk mengusir nyamuk.

Berikut ini cara penyulingan dari lemon ekaliptus : Sebelum disuling, daun dan campuran daun serta ranting dikeringkan terlebih dahulu hingga mengandung kadar air sekitar 12-15 persen, kemudian dicacah/dirajang hingga berukuran 2-5 cm. waktu penyulingan kira-kira selama 6 jam.

Minyak atsiri dari E. citriodora memiliki beberapa aktivitas biologi antara lain aktivitas antibakteri, antijamur, anticandidal, insektisida, acaricidal, herbisida, analgesik, anti inflamasi, penghambatan resorpsi tulang, anti mikroba, dan aktivitas antioksidan.

Kondisi jenazah

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan kondisi jenazah putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril tetap utuh kendati sudah 14 hari hilang tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Bukan hanya utuh, pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, jenazah Eril, wangi seperti daun eucalyptus.

"Walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apapun, wajah rapih menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus," tulis Ridwan Kamil dalam Instagram Pribadinya @ridwankamil, dikutip Jumat, 10 Juni 2022.


Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan