Rumah Tuan Tanah Pebayuran, Gedung Kuno Objek Wisata



Humas Polres Metro Bekasi - Pebayuran, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Ada yang unik dan tidak bisa dilewatkan saat kita singgah di desa ini, yaitu Rumah Tuan Tanah Pebayuran yang terletak di Jalan Raya Pebayuran dan secara geografis terletak pada 107º 17′.091″ BT dan  06º 12′ 913″  dan   52 di atas permukaan laut.

Rumah kuno ini tempatnya mudah dicapai dengan kendaraan umum dari Kota Bekasi kearah Pebayuran, selanjutnya ditempuh dengan ojeg motor, sekitar 1,5 jam dengan kondisi jalan aspal curah hingga lokasi.


Bangunan rumah ini cukup megah dibangun dengan gaya Eropa (artdeco), dan hiasan melengkung (geometris), memiliki beranda depan dengan lapangan parkir yang cukup luas. Ruang sisi barat sekarang digunakan sebagai mushola (tempat beribadat) maka atap mengalami perubahan dengan atap menyerupai kubah masjid.


Dahulu rumah ini sebagai tempat tinggal Tuan Tanah Pebayuran, dan sekarang digunakan sebagai kantor Polisi Sektor (Polsek) Pebayuran/ruang pertemuan. Di sisi barat terdapat bangunan pendamping dengan kondisi rusak berat, digunakan sebagai  rumah tinggal anggota Polsek Pebayuran. Rumah menghadap ke arah utara ke Jalan Raya Pebayuran;  arah selatan, barat dan timur dibatasi rumah-rumah penduduk.


Sedangkan pada arah utara rumah ini, sekitar 50 meter di seberang jalan raya Pebayuran terdapat bekas gudang dan pabrik beras, tetapi sudah tidak berfungsi dan diperkirakan sebagai kelengkapan dan kebutuhan penggilingan padi atau hasil bumi daerah setempat. Artefak yang masih dapat kita lihat adalah lapik pintu masuk yang terbuat dari batu andesit berbentuk bulat dengan diberi pahatan dan pada bgian atas terdapat lubang persegi 12 untuk menancapkan tiang pintu masuk. Selain itu juga mesin giling dan bangunan pabrik yang masih relatife kokoh.


Bangunan ini menurut penuturan para pejuang setempat (Bekasi dan Karawang), di masa perjuangan kemerdekaan digunakan sebagai  basis perjuangan rakyat Indonesia terutama dari daerah Bekasi dan Karawang, diperkirakan dibangun tahun 1930. Pada saat Ir. Soekarno diasingkan oleh para pejuang untuk persiapan proklamasi kemerdekaan, dari rumah pengasingan di Rengasdengklok (Karawang) dibawa dan mampir dulu di rumah tersebut dan beliau berkesempatan memberikan arahan dan wejangan kepada para pejuang setempat sebelum ke Jakarta.


Tempat parkir cukup memadai dan aksebiltas ke lokasi sangat menunjang bila bangunan  kuno tersebut dikembangkan sebagai objek wisata budaya (sejarah). 

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Iklan