Sebanyak 10 personel yang terdiri dari psikolog dan konselor
dikerahkan bekerjasama dengan Psikolog Rumah Sakit Polri untuk memberikan
psychological first aid (PFA), dukungan emosional, serta penanganan awal
psikologis bagi keluarga yang menunggu proses identifikasi oleh Tim DVI Polri.
Kehadiran tim ini diharapkan dapat membantu keluarga tetap kuat saat menghadapi
proses yang memerlukan ketenangan dalam setiap tahapannya.
Kabag Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, AKBP Ida Bagus
Gede Adi Putra Yadnya, menyampaikan bahwa pendampingan dilakukan untuk membantu
keluarga tetap stabil secara emosional dalam menghadapi proses yang sensitif
dan penuh tekanan tersebut. Ia menegaskan bahwa komunikasi yang tepat dan
pendampingan sejak awal sangat penting agar keluarga tidak larut dalam
kecemasan.
“Tim kami hadir sejak awal untuk memastikan keluarga korban
mendapatkan ketenangan, pendampingan, serta dukungan psikologis yang diperlukan
selama menunggu informasi resmi,” ujarnya pada selasa (09/12/25).
Lebih lanjut, proses identifikasi korban yang masih
berlangsung ini memberikan tekanan psikologis yang besar, terutama bagi
keluarga yang menunggu kabar mengenai orang terdekatnya. Oleh karena itu,
pendekatan empatik, komunikasi terapeutik, serta pendampingan berbasis humanis
menjadi metode utama dalam pelaksanaan dukungan psikologis.
Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya dalam memberikan
penanganan menyeluruh, mulai dari identifikasi, dukungan medis, hingga
pemulihan mental bagi keluarga. Pendampingan psikologis akan terus dilakukan
hingga seluruh proses dinyatakan selesai.
.jpeg)
.jpeg)